INFORMASI :

Selamat Datang di website Desa Karangduwur Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen.

REMBUG STUNTING DESA KARANGDUWUR

REMBUG STUNTING DESA KARANGDUWUR

Senin, 12 Juni 2023.
Penyelenggaraan promosi kesehatan "REMBUG STUNTING" Desa Karangduwur, Kec.Ayah, Kab.Kebumen.

Sekeren apapun foto hamilnya masih gak maksimal kalo belum tau STUNTING.

Stunting atau kerdil adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi yang bersifat kronis/lama, terutama dalam masa 1000 hari pertama kehidupan (masa kehamilan sampai usia 2 tahun). Kondisi stunting ditandai dengan status gizi TB/U atau Tinggi Badan Menurut Umur. Jadi anak stunting mempunyai tinggi badan lebih rendah dari standar anak untuk usia tersebut.

Penyebab langsung dari stunting adalah asupan makan atau  gizi (gizi ibu hamil, ASI, MP ASI) dan status kesehatan anak (penyakit). Asupan makan dapat dipengaruhi oleh pengetahuan ibu yang kurang tentang kesehatan dan gizi  sebelum dan pada masa kehamilan, kegagalan ASI Eksklusif dan pemberian MP ASI atau Makanan Pendamping ASI yang kurang bergizi baik dari sisi jumlah dan dan jenis makanan yang diberikan. Kemiskinan dapat memperburuk stunting karena dapat mengurangi daya beli terhadap bahan makanan bergizi. Sementara status kesehatan anak/penyakit dapat dipengaruhi oleh kondisi sanitasi yang buruk seperti kondisi rumah, akses air bersih, fasilitas jamban yang kurang sehat. Selain fasilitas sanitasi juga dipengaruhi oleh perilaku yang kurang sehat seperti tidak cuci tangan, kebersihan pribadi, buang air besar sembarangan, buang sampah sembarangan, merokok di dalam rumah dan minum alkohol.

Melihat begitu kompeksnya penyebab stunting, maka penyelesaian dari masalah ini dilakukan terintegrasi dari lintas sector. Ada dua macam intervensi yang dilakukan untuk menanggulangi stunting yaitu intervensi gizi sensitive yang berkontribusi daya ungkit sebesar 70 persen dan spesifik yang berkontribusi daya ungkit 30 persen. Intervensi sensitive dilakukan oleh instansi di luar kesehatan berupa akses air bersih dan perbaikan sanitasi, jaminan kesehatan, ketahanan pangan, peningkatan lapangan kerja dan lainnya. Sedangkan untuk intervensi spesifik dilakukan oleh sector kesehatan intervensi pada remaja, caten (calon pengantin), ibu hamil, bayi dan balita.

Intervensi gizi spesifik pada remaja  berupa pemantauan kesehatan dengan posyandu remaja dan supementasi tablet tambah darah pada remaja putri SLTP dan SLTA. Pada ibu hamil diberikan PMT pada ibu hamil yang mengalami kurang gizi kronis (KEK), pemberian tablet tambah darah, perlindungan dari malaria. Pada bayi dilakukan IMD (inisiasi Menyusu Dini), ASI Eksklusif dan penyuluhan PMBA untuk memperbaiki kualitas MP ASI. Selain itu juga dilakukan pemberian PMT Pemulihan pada balita gizi buruk.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Arsip Laporan

Statistik Pengunjung